Strategi Bisnis Marketing Pemasaran meningkatkan Penjualan 30%-700% lebih
Dokter Marketing Business Consultant (Konsultan Bisnis) adalah Konsultan Bisnis / Marketing / Perusahaan pencipta Terobosan di lebih dari 100 Bisnis di Indonesia.
Terapi Bisnis yang telah TERBUKTI BERHASIL dengan RatioSukses diatas 80%.
Kami akan sharing kan pengalaman kami sebagai Konsultan Bisnis / Marketing / Perusahaan Klien2 kami di : Jakarta, Bogor, Tangerang, Bekasi, Bandung, Semarang, Solo, Surabaya, Medan, Pekanbaru, Banjarmasin, Pontianak, Makassar dll
Terutama di Strategi Pemasaran, Marketing & Bisnisnya sbb :
Beberapa tahun yg lalu, kami diundang oleh CEO (Founder) sebuah pabrik kerupuk yg terbesar di Indonesia di kantornya di daerah Sudirman, Jakarta.
Setelah berdiskusi cukup lama, beliau akhirnya bertanya : “Apa langkah2 Awal kami untuk meningkatkan penjualan dari beberapa produknya yg sedang TURUN ?”
Dan kami ganti bertanya :
Produk2 yg turun tsb :
Product Life Cycle (PLC) masing2 produk tsb ada di tahap mana ?
Peta persaingannya untuk masing2 produk tsb sekarang bagaimana ?
Siapa Core Consumen masing2 produk tsb?
Selama ini, apa saja senjata Marketing kita untuk berperang ?
dll dll
Pertanyaan2 serupa tsb selalu kami ajukan kepada Klien saat kami meng Observasi sebuah Bisnis yg TURUN.
Mencari tahu Core Problem nya.
Apa lagi memang, kami adalah spesialist Business Recovery & Crisis dari Klien2 kami yg sebagian besar adalah Pabrik2 FMCG atau Produk Konsumer.
Selanjutnya, kami akan bagikan sekilas kisah pengalaman kami dalam meng TERAPI perusahaan klien2 kami. (beberapa bahkan ada yg terancam BANGKRUT).
Kami akan coba jelaskan dengan bahasa yang SEDERHANA & MERAKYAT, agar mudah dipahami. (Mohon maaf, bila masih ada beberapa istilah2 Marketing nantinya).
Bila ada pertanyaan, silakan langsung ke Menu Konsultasi dan mohon jelaskan disitu, apa masalah bisnis Anda di Form Konsultasi.
Tahap 1 : Mendeteksi “Penyakit” Bisnis (Core Problems)
90% Klien yang datang kepada kami, bisnisnya STAGNAN / TURUN (beberapa bahkan nyaris BANGKRUT).
Dan 10% bisnisnya SEHAT atau START-UP tapi TERHADANG oleh persaingan KETAT di pasar Indonesia & Asia.
Mereka minta bantuan kami untuk dikembangkan lagi ke skala Nasional.
Mulai dari bisnis kecil s/d kelas Konglomerat.
Mulai dari Omset Puluhan Juta hingga Triliun Rupiah / bulan
Ada juga beberapa Klien kami yang sudah pernah ditangani oleh konsultan bisnis lain tapi belum sesuai yang diharapkan.
Bahasa gampang nya, jika bisnisnya STAGNAN / MENURUN, pasti ada elemen Marketing yang SALAH / KURANG.
Atau kalau semuanya sudah BETUL biasanya KALAH PERSAINGAN.
Bisa saja : kalah di Branding, kalah di Modal, kalah di Umur bisnis dll.
Sekali lagi KALAH ya, BUKAN SALAH. Apa lagi jika berhadapan dengan Brand2 Raksasa seperti (maaf sekedar contoh saja) : Unilever, Mayora, Wings Group, Garuda Food dll
Bisa jadi gabungan ke 2 nya, sudah SALAH di elemen Marketingnya, juga KALAH Persaingan pula.
Khusus untuk yang kasus KALAH, inipun juga bisa kami “MENANG” kan, dengan tehnik khusus WINNING STRATEGY.
Dari riset kami, th 1985 – hari ini, dari 100 bisnis yg kami tangani tercapai Success Ratio 70%-80%.
Bahkan sebelum pandemi Covid-19, pernah tembus di 80%-90%.
Artinya : 7 – 8 bahkan 8 – 9 dari 10 klien PASTI BERHASIL dengan tolok ukur KPI yg diharapkan (Key Performance Indicator).
Pertama2, kami lihat dulu, grafik Bisnis / Produk nya ada di tahap mana Product / Business Life Cycle nya.
Beda tahap, beda pula strateginya.
Contoh : Kalau bisnis Restoran / Cafe, ini baru buka ? kurang dari 1 tahun ? itu masih di grafik “Sedang Tumbuh”. Atau sudah lama buka, misal lebih dari 3 tahun, itu sudah di grafik “Titik Jenuh”.
Demikian dengan bisnis Pabrik FMCG atau produk Konsumer. Ini baru Launching ? sudah lama di pasar ? Siapa produk JAGOAN nya ? Ciri nya, grafiknya selalu NAIK & KONTRIBUSI omset terbesar di perusahaan tersebut.
“Jenderal” inilah yang akan kami pakai untuk BERPERANG di pasar Indonesia.
Dari pengalaman kami selama 35 tahun, sering BERHASIL meraup share brand2 kompetitor bahkan RAKSASA sekalipun.
Mungkin Anda tidak percaya, tapi sebaiknya PERCAYA saja, karena trik ini SUDAH TERBUKTI berkali-kali.
Observasi yg lain adalah : menentukan apa yang KURANG / SALAH di elemen Marketing nya.
Apa yg Kurang di faktor Internal : Organisasi / Man Power / SOP dll. Juga Faktor External nya : kondisi pasar, peta persaingan, daya beli Ekonomi, Trend Konsumen dll.
Elemen Strategi yg bisa salah a.l. : Strategi, Targeting, Positioning, Differensiasi etc.
Elemen Marketing Mix yg bisa salah a.l. : produk, harga, distribusi, promosi, strategi iklan, Social Media, SEO / SEM, Content, Media / alokasi budget iklan etc.
Pernah ada satu calon Klien yang sudah “membuang” uang s/d Rp 15 Milyar untuk iklan TV yang ternyata kurang tepat Content & Context nya. Jadi Sia2.
Nah, kalau ELEMEN2 PENENTU SUKSES nya SALAH, maka omsetnya ya juga SALAH alias TERJUN PAYUNG. Wajar kan ?
Tahap 2 : MENYEMBUHKAN “Penyakit” Bisnis (Private Treatment)
Nah, cara kerja nya adalah SEDERHANA, yang SALAH atau KURANG tadi, tinggal di BETUL kan.
Anda harus tahu dulu “dimana” letak salah atau kurang nya.
Biasanya ketika 1 (satu) Elemen Marketing dibetulkan, maka Omset akan merangkak NAIK dengan SENDIRI nya, misal NAIK 30%.
BESAR kenaikan % ini tergantung dari bobot pentingnya Elemen tsb.
Jadi MULAI lah dari Elemen TERPENTING dulu, sesuai Skala Urgency.
Pertama, kumpulkan temuan-temuan Anda dulu dan pikirkan apa yang TERPENTING dari semua itu.
MANA yang kira2 bisa DONGKRAK OMSET dulu an. Itu dikerjakan dulu.
Hasilnya akan MENGGEMBIRAKAN, jadi Anda akan lebih SEMANGAT melanjutkan TERAPI ke Elemen2 berikutnya
Lanjutkan ke Elemen2 yang lain, lalu BETUL KAN, maka akan tambah NAIK lagi misal 40%. TOTAL sudah 70% naik. Angka2 ini sekedar ilustrasi.
Disinilah Keajaiban Marketing bekerja.
APAKAH SEMUDAH ITU ?
Setidaknya ini adalah Pertolongan Pertama yang Anda harus lakukan untuk MENYELAMATKAN bisnis Anda, terutama jika bisnis mulai STAGNAN / TURUN.
Kami ada Puluhan Strategi & 700 an Taktik, jika Anda membutuhkan.
So, beberapa RAHASIA AWAL sudah kami BUKA disini.
Nah, bagaimana supaya bisa NAIK s/d RATUSAN % ?
Maka elemen2 yang lain pun harus digarap juga, semakin BANYAK digarap, akan semakin ramai2 MENDUKUNG kenaikan Omset nya.
Makin Sinergis, makin baik. (sinkron & saling mendorong)
Makin Omni Channel, makin baik. (segala Channel dipakai)
Ingat peran ON LINE. Juga ikut meramaikan.
Tapi tingkatan paling tinggi ada di STRATEGI UTAMA : yaitu Segmenting –> Targeting —> Positioning –> Differensiasi (sebagai Kunci Sukses nya).
Bahasa gampang nya, “Jangan sampai salah bidik”.
Bagaimana dengan Bisnis produk FMCG ? Akan kami uraikan nanti.
Dan semua keberhasilan ini DIUKUR dalam TOLOK UKUR yang disebut KPI atau Key Performance Indicator.
Tahap 3 : Miliki Backup Bisnis (jika ada modal cukup)
Kalau yang bisnisnya SAKIT, kerugian mereka mulai Jutaan hingga Puluhan Milyar Rupiah / bulan.
SALES TREND nya menurun parah dan kalau DIBIARKAN TERLALU LAMA *, biasanya kami akan perlu waktu LEBIH LAMA lagi untuk memulihkan bisnis nya.
Kenapa mereka bisa bertahan demikian lama kalau bisnisnya merugi terus ?
Biasanya mereka mempunyai BACK UP BISNIS yang bisa men-SUBSIDI bisnis yang rugi tersebut.
Tapi ini tidak sehat, dan harus SEGERA ditangani, sebelum bisnis sehat yang mem back-up ikut ambruk juga.
** Jadi, jangan hanya mengandalkan 1 bisnis saja dan SEGERA ACTION bila MULAI MUNCUL KERUGIAN yang berturut-turut, berarti ada yang SALAH atau KALAH dengan bisnis Anda.
Tahap 4 : Segera bertindak bila Sales Trend TURUN
Nah, berapa lama waktu yang dibutuhkan untuk MEMULIHKAN kembali bisnis yang SAKIT ?
Intinya, kalau sudah ketahuan Omset mulai STAGNAN (gejala awal) atau malah MENURUN, ya harus SEGERA BERTINDAK.
Sebelum modal jadi HABIS semua dan (maaf) menjadi BANGKRUT.
Misalnya, kalau untuk Bisnis Kuliner, batas waktu 6 bulan menurun, ini sudah di ambang waktu KRITIS untuk PERBAIKAN segera.
Sebelum makin lama, akan makin menggerus Modal dan Consumer Trust (ini yang paling penting). Sehingga akhirnya harus Reposition total, kalau sudah FATAL.
Strateginya tentunya beda, untuk Restoran / Cafe yang BARU SAKIT atau sudah BERTAHUN-TAHUN SAKIT. Beda kondisi, beda strategi.
Demikian pula untuk produk-produk FMCG atau Produk konsumer.
Kami pernah diundang oleh beberapa pabrik FMCG di luar kota & luar pulau.
Salah satu ceritanya begini :
Owner bertanya “Pak, saya sudah launching produk ini di seluruh Indonesia sejak 5 tahun yang lalu dan sudah Drive habis2 an di Distributor seluruh Indonesia, hasilnya malah stok MUNTAH lagi, alias Retur dalam keadaan “bonyok” kemasan nya.
“Dan sudah pula dihajar dengan Promo Marketing habis2an, tapi koq Sales Trend nya menurun terus secara Nasional ? tidak bergeming sedikitpun ? Ini salah dimana pak ?”
“Produk kwalitas bagus, Distribusi level sudah 80% keatas, Marketing sudah habis2 an alias 1000% !!!”
Kemudian saya bertanya kepada mereka “Coba saya lihat, produknya Bapak apa saja yg turun tadi ? Marketing Promo nya seperti apa ? Dan Sales History nya bagaimana?”.
Setelah saya lihat data Sales History, Marketing History dll. Tidak kurang dari 20 menit, saya sudah LANGSUNG menemukan SALAHnya, yaitu :
1. SALAH BIDIK PRODUK (ini banyak terjadi)
2. KURANG TEPAT CARA EXPOSURE MARKETINGNYA (sering terjadi, konsep Marcom yang salah)
3. KALAH PERSAINGAN dengan kompetitornya yang kebetulan sudah RAKSASA posisi nya
4. SALAH STRATEGI PEMASARAN (selalu terjadi)
Jadi, ya Knock Out (KO) dari pasar Indonesia, produk-produk mereka semua itu.
Dan lebih NGERI nya lagi, para Grosir & Retailer sudah pada “emoh” (tidak mau lagi) dengan produk tsb.
Consumer Trust tercoreng.
Collection (penagihan) jadi Slow / Bad Payment.
Baru juga sebentar di Market Test di tingkat Area (lokal), kenapa Produk sudah buru2 dilaunch di tingkat Nasional ???
Karena satu produk rontok, akan kena imbas ke produk lain yang lagi SEHAT.
Produk yang SEHAT akan men SUBSIDI produk yang lagi SAKIT, lama kelamaan satu perusahaan bisa habis semua.
Bila belum “terlambat”, biasanya kami pulihkan brand2 FMCG KECIL dalam waktu 6 – 7 bulan.
Bila brand2 FMCG BESAR, kami pulihkan dalam waktu 8 – 9 bulan (angka estimasi)
Grafik akan mencapai TITIK2 TERTINGGI selama perusahaan tersebut berdiri. PECAH REKOR.
Baik secara Sell-in maupun Sell-out. Dan ini TANPA BIAYA ATL yang besar sama sekali.
Semua kesaksian tsb didukung oleh data Infografis yang lengkap. (Lihat di menu Home : point 1.6 Kesaksian Infografis & Menu Testimony).
Kesimpulannya, ada begitu banyak Perusahaan yang TIDAK atau KURANG MENGERTI :
WHICH Product (produk APA yang harus di Fokus kan)
WHERE (di area MANA di Indonesia kita mau berkuasa)
WHAT feature (fitur APA dari produk tersebut yang harus ditonjolkan)
WHO is our Main Customer (SIAPA target konsumen kita)
HOW is the Brand Persona (BAGAIMANA persisnya Brand Persona nya)
HOW to REACH them (BAGAIMANA cara meraih mereka)
HOW to WIN (BAGAIMANA cara kita MENANG kan hati mereka)
CONTENT & CONTEXT (isi, tampilan, bahasa iklan nya harus bagaimana yg sesuai Brand Persona tadi)
HOW & WHEN to advertise (BAGAIMANA & KAPAN waktu ideal untuk meng iklan kannya)
WHICH CHANNEL (di channel mana sebaiknya dimana para Main Customer kita berada)
HOW TO MEASURE (cara mengukur iklan nya bagaimana)
HOW to Hack Grow (Strategi apa yg tepat untuk Percepatan Merebut pangsa pasar kompetitor kita)
etc
Padahal mereka semua sudah memiliki tim Off Line & On line (Digital Marketing, Social Media etc), Marketing Manager hingga Director. Tim super lengkap.
Nah, disini fungsi kami adalah menemukan Core Problems yang tidak terlihat oleh mereka (Blind Spot).
Ya kalau Strategi nya SALAH, ya tetap saja SALAH, sebesar apapun perusahaan tersebut.
Malahan, makin besar scope nya, makin besar biaya yang keluar, akan makin ambrug kalau salah setting dari awal.
Ini sering terjadi.
Kalau kami ceritakan semua disini, mungkin akan panjang sekali.
Karena ada lebih dari 100 Bisnis yang berbeda-beda tingkat KESALAHAN / KEKALAHANNYA, dengan berbagai tingkat kesulitan.
Mulai dari perusahaan skala Kecil, Menengah, Besar hingga level Konglomerat & BUMN yang omset nya Trilliun an Rupiah / bulan.
Kami pun pernah diundang oleh 2 Konglomerat besar ternama di Indonesia.
Sama. Problemnya ya itu-itu saja.
Beda nya adalah : untuk jenis kesalahan yang sama, tingkat kerugiannya bisa jauh2 lebih besar, setara dengan besarnya skala perusahaan mereka.
Ngeri.
Tahap 5 : Siapkan Tabel Competitor Analysis (Jurus Perang # 1)
Lain halnya dengan klien-klien kami yang bisnisnya sudah PROFIT tapi STAGNAN alias tidak naik2 omset nya.
Karena untuk GROW (tumbuh) terbentur oleh Pesaing Raksasa yang sudah “duluan” mendominasi pasar Indonesia.
Bahkan si Raksasa tsb sudah masuk TOP 5 Besar FMCG, di Top Brand Index Indonesia (by Frontier).
Yang sudah lebih dulu Established, lebih Senior, lebih kuat Brandingnya (ini yang paling banyak kami jumpai), lebih kuat di Modal, Promosi, Distribusi, Produksi, dan Usia.
Apa lagi sudah merajai iklan TV segala.
So, kali ini, klien kami sudah Net Profit tapi STAGNAN, alias susah tumbuh.
Kami sering dihujani pertanyaan yang sama (ya itu2 saja) di Seminar kami tahun 2017 s/d 2020.
“Apakah Coach, bisa bantu perusahaan kami untuk meng – GROW produk FMCG kami yang KECIL ini”.
“Supaya bisa TUMBUH kembali dan MEREBUT share kompetitor kami yang Raksasa, yang sudah duluan MERAJAI pasar Indonesia, yang RAJIN BER IKLAN DI TV pula ? “
Saya jawab : “Semua tergantung Produk Strength nya, SIAPA Pesaing nya, BAGAIMANA kondisi Market, APA kah ada Room to Grow & dimana ?” etc etc
Memang banyak point yang harus kami gali dulu, sebelum kami menjawab YA.
Tapi dari pengalaman kami 35 tahun, selama ada Room to Grow di Produk-nya, Channel-nya dll, 70% – 80% kami PASTI BISA meraih share kompetitor tsb. ;))
Sekali lagi untuk MEREBUT SHARE (pangsa pasar) sang RAKSASA,
Sebagai langkah awal, harus di Market Test dulu, di 3 Area lemah nya sang Raksasa. ;))
Ok, kembali ke Jurus Perang, ini ada beberapa metode.
Kami pilihkan yg paling gampang & mendasar, sbb :
Siapkan Tabel Competitor Analysis (Lihat gambar di bawah). Ini contoh untuk Marketing Mix yang 4 P dulu, yg paling basic, menyusul ada yg 7 P
Bandingkan bisnis Anda dengan 3 Kompetitor, diurutkan mulai dari yg paling Direct sebagai Competitor 1 dst.
Isikan masing2 baris tersebut sbb
Product / Service
Price *
Promotion (Off line, On Line / Digital)
Place (Distribution)
Market Share
Marketing Strategies
USP (Unique Selling Point)
Strength
Weakness
Note no 2. PRICE * : dijabarkan lagi
Retail Selling Price (RSP) : harga jual produk di tingkat Retail misal Warung2
Retail Buying Price (RBP) : harga beli (kulak) Warung2 tsb dari Grosir
Grosir Selling Price (GSP) : harga jual Grosir ke Warung2. Jadi GSP = RBP
Grosir Buying Price (GBP) : harga beli Grosir dari Distributor
Jadi ini adalah untuk Monitor Price (harga) di tingkat Retail & Grosir (trade).
Ini format yang paling sederhana.
Akan terlihat semua Kekuatan & Kelemahan dalam 1 template tsb.
Selanjutnya tentukan, kita akan FIGHT di area mana, dengan USP apa, dengan Price yg bagaimana, dengan Target yg sama atau beda, dgn pola Distribusi yg bgmn dst dst
Tahap 6 : Sukses Bisnis = Integrasi dari hulu ke hilir
Hampir semua dari klien kami, SUDAH mencoba promosi Digital Marketing di berbagai PLATFORM tapi BELUM BERHASIL.
Pada umumnya, para klien kami tersebut, bukanlah Newbie (pemain baru) atau Start-Up, rata-rata umur bisnis mereka 2 – 5 tahun.
Uniknya, nilai produk mereka, hampir semuanya cukup baik, sedikitnya di angka rata-rata 7 yaitu cukup baik, karena besar potensi customer untuk REPEAT (rating 1-10 : 5 jelek, 6 sedang, 7 cukup baik, 8 baik sekali).
Sehingga produk bisa diterima “MULUS” di pasar, jadi tidak ada masalah dengan Market Acceptance (penerimaan di konsumen) baik dari elemen Harga & Produk cita rasa / paking dll.
Sekali lagi, Produknya cukup baik dan sudah berbagai Promo Digital Marketing dll
Tapi koq GAGAL. Kenapa ???
SUKSES BISNIS ditentukan oleh PERPADUAN semua ELEMEN MARKETING mulai dari hulu ke hilir.
Jadi kalo awalnya saja sudah salah, makin ke ujung akan makin salah.
Artinya, kalau dari awal, sudah salah membidik SEGMEN pasar, salah TARGET, salah STRATEGI, ya salah semua nantinya.
Meskipun sudah sukses di Digital Marketing nya.
INI SERING TERJADI.
Nah, kalau semua STRATEGI sampai dengan EKSEKUSI di Marketing Plan, sudah betul, berarti ini masalahnya lebih di KALAH PERSAINGAN.
Meskipun kedengarannya agak Kontroversial, kami katakan bahwa IKLAN Digital Marketing BUKAN PENENTU sukses no 1.
Kenapa ?
Jadi kalau, APA yang di promo & CARA promo nya salah, ya akan salah jadinya.
Bahasa gampangnya seperti itu.
Yang akan terjadi adalah : Sales akan naik, tapi tidak stabil atau bahkan tidak naik sama sekali, seperti yang sering kami jumpai di kasus Klien2 kami.
Banyak yang beranggapan, bahwa kalau sudah beriklan di TV atau RADIO atau DIGITAL MARKETING, bahkan web nya sudah tampil di halaman 1 Google, SALES nya PASTI BAGUS !
Kenyataannya BELUM TENTU.
Kenapa ?
Untuk sekedar tampil di TV atau RADIO atau di halaman 1 Google itu sangat mudah…..
Kami akan ajarkan Anda dalam waktu 30 menit saja, Web bisnis Anda DIJAMIN sudah bisa tampil di halaman 1 di Google.
Rancang Web, bayar Google Ad. BERES.
TAPI …………..tidak cukup sampai disitu, karena kalau :
“Bounce Rate” nya TINGGI artinya : baru masuk di halaman 1 Web Anda (landing page), calon customer tersebut LANGSUNG KELUAR. Alias tidak betah.
“Daily Page View” & “Daily Time on site” nya SEDIKIT artinya : Web Anda tidak menariksehingga waktu baca mereka sangat singkat dan cepat-cepat keluar.
Dan, pada akhirnya “Konversinya” juga RENDAH artinya : yang CALON customer saja SEDIKIT, apalagi dari yang SEDIKIT tersebut, tertarik “mau” beli atau closing.
Itu semua, kami bisa membantu mengerjakannya dengan MUDAH & CEPAT.
Apakah cukup sampai disitu, bisnis langsung SUKSES ?
Kami sering menjumpai banyak klien kami, dimana yang urusan iklan TV dan Digital Marketing tadi semuanya sudah OK….
Termasuk sudah exist di Instagram dengan Endorser Artis, dengan Ribuan follower, tapi bisnisnya masih saja “satuan”.
Apa yang SALAH ???
** Ini, tidak ada yang salah dengan Digital Marketing…..
Yang kemungkinan terjadi adalah salah di Strategi Pemasaran dll (yang sudah kami bahas di depan) yang lalu bila dituangkan di Marketing Mix, malah menjadi Salah Kaprah.
Jadi, biarpun sudah di rangking 1 pun, kalau Strategi yang men DASAR tadi itu salah, ya hasilnya akan SALAH juga. Simple.
Tahap 8 : Langkah Pemulihan Bisnis
Karena begitu banyak probabilitas jenis KESALAHAN atau KEKALAHAN itu tadi, maka kami HARUS SELALU TINJAU lokasi bisnis Anda berada.
Untuk menggali informasi dari Anda selaku pemilik bisnis yang sudah paham track history nya sejak bisnis berdiri.
Ini bagian dari Survey yang I x.
Jadi, bila bisnis Anda bermasalah dengan Sales / Marketing nya, kami akan bantu menanganinya secara KHUSUS.
Inilah yang kami sebut Private Treatment. Penanganan secara khusus, seperti di tangani di ICU. (Intensive Care Unit)
Inilah yang kami sebut di awal2 website kami, tentang Terapi Pemulihan Perusahaan, yang metode nya kami ciptakan sendiri.
Jadi Anda lihat kan, bahwa COUCHING biasa, tidak akan cukup untuk menyelamatkan Kapal Bisnis yg sedang KARAM.
Dalam Private Treatment, kami akan mendeteksi & memberikan Solusi nya :
Apa Elemen Marketing yang Salah / Kurang atau Kalah ?
Apa Bisnis Goal / Sales Target atau Cita2 Visi Misi dari owner (klien) ?
Berapa kira-kira budget yang tersedia ?
Kami akan sesuaikan dengan budget yang tersedia, yang kami jamin Anda pasti sanggup bayar
Kami akan menentukan Strategi yang tepat sesuai budget tersebut, Off Line maupun On line (Digital Marketing). Ingat, tidak semua Strategi dihabiskan.
Kami akan bantu untuk MEMBACA pasar juga, trend nya kemana.
Untuk MENGENDUS kelemahan / kekuatan kompetitor
Untuk MELIHAT potensi bisnis Anda ke depan, Jangka Pendek & Panjang. (Ini untuk kelangsungan bisnis Jangka Panjang bukan sekedar menyelamatkan Bisnis hari ini saja).
SYARAT BISNIS MUDAH DIPULIHKAN ;
1.Produk / Service harus BAGUS, rating nilai 7 (cukup baik), sehingga customer pasti akan “repeat” alias beli kembali. Menjadi user tetap.
2.Produk / Service bisa DITERIMA pasar dan pasarnya LUAS.
3.Produk / Service termasuk yang NEEDED / WANTED. Semakin TINGGI level nya, kenaikan akan semakin TINGGI pula. Asal kita tahu cara STRATEGI nya.
4.Bisnis atau produk Anda BUKAN termasuk industri yang sedang menurun. Tidak terhadang oleh faktor Makro.
5.Organisasi Anda harus punya KEKUATAN yang bisa kami “bangkitkan”
6.Anda mendukung kami penuh & SIAP LARI atau FIGHT di pasar bersama kami.
7. Last but not least, syarat terakhir : Anda pasti sanggup membayar kami, karena sangat flexibel. He he he …..
Tahap 9 : Time Line (tabel waktu)
Kami siapkan Time Line nya, agar Projek Pemulihan bisa berjalan sesuai skedul, dimonitor ketat & selalu diukur KPI progress nya.
Sebelum ditangani, diukur dulu berapa KPI nya, misal : untuk Pabrik / Perusahaan FMCG Produk Konsumer :
Omset nasional / Omset EFS / Omset STR dll
Net Profit (%) / OH ratio (%) / Cost ratio (%)
Distribution level (%)
Selling Out ratio (%)
Stock Turn Over
Account Receivables Turn Over
Account Payable Turn Over
Return On Investment (ROI)
etc (KPI : kami akan bahas terpisah)
Sesudah ditangani : diukur lagi berapa KPI progres nya.